Annisa's Pages

Thursday, November 21, 2013

STEVEN JOHNSON SYNDROME


Be aware of Steven Johnson Syndrome!
Written by Annisa S. Pinaremas, SST

I wish this article can help to add our knowledge. Well before we read any further, I'll tell you a story. Tepat tiga tahun yang lalu ada sebuah berita mengejutkan yaitu seorang mahasiswi fakultas hukum universitas swasta di Jakarta tiba-tiba meninggal karena penyakit kulit yang dideritanya yaitu sekujur tubuhnya melepuh. Dan berita itu telah dilupakan oleh hampir semua orang. Namun baru-baru ini tersiar kembali berita adanya penyakit kulit yang datang tiba-tiba itu. Berita paling terakhir yang tersebar berasal dari Kelurahan Tunjung, Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Seorang anak berusia 17 tahun, setahun yang lalu mengeluh merasa gatal-gatal di sekujur tubuhnya, terutama muka dan dadanya. Dan lama-kelamaan kulitnya berubah menjadi bintik-bintik putih mirip seperti sisik ikan.

In the research that has been done, para ahli menyimpulkan bahwa dua orang di atas mengidap Steven Johnson Syndrome. Menurut Webster's New World Medical Dictionary, Steven Johnson Syndrome atau singkatnya SJS didefinisikan sebagai reaksi alergi sistemik (sistemik: menyerang keseluruhan tubuh) dengan karakteristik berupa rash atau kemerahan yang mengenai kulit dan selaput lendir, termasuk selaput lendir mulut. Penyakit ini disebabkan oleh reaksi hipersensitif (alergi) terhadap obat atau virus tertentu.

SJS termasuk salah satu penyakit kulit yang bisa menyebabkan kematian. Karena yang diserang adalah selaput lendir, SJS bisa menyebabkan komplikasi berupa radang kornea (keratitis), menyerang bagian dalam bola mata (uveitis) bahkan sampai berakibat kebutaan. SJS juga bisa menimbulkan hepatitis (radang hati), nephritis (radang ginjal), perdarahan saluran cerna, arthritis (radang sendi), dan pneumonia. Cara mengetahui bahwa seseorang terkena SJS adalah dengan mengetahui ciri utamanya. Ciri utama dari SJS adalah rash atau kemerahan kulit ini. Kemerahan ini akan timbul dalam bentuk dan ukuran yang beragam. Tempatnya bisa diseluruh tubuh. Dari wajah sampai genital. Bagian kemerahan ini kemudian akan pecah sehingga kulit bagian dalam terlihat. Ini akan menimbulkan rasa sakit dan gatal pada penderitanya.

Stevens-Johnson Syndrome is a serious, potentially life-threatening skin disease. So we have to know the cause of SJS. Obat yang mungkin dapat menimbulkan SJS berdasar penelitian yang telah dilakukan adalah  beberapa golongan antibiotik tertentu seperti Penisilin (termasuk golongannya adalah amoksisilin, ampisilin), lalu ada juga laporan reaksi SJS setelah pemakaian antibiotik golongan sulfa, dan penenang golongan barbiturat (seperti fenobarbital).

For you who a health professionals, Steven Johnson Syndrome mungkin bukanlah barang yang baru lagi. Namun bagi masyarakat luas tentunya tak banyak yang mengetahui begitu berbahanya apabila kita tidak berhati-hati ketika mengkonsumsi obat-obatan. Apalagi untuk masyarakat yang sering mengkonsumsi obat secara bebas tanpa ada pengawasan dari dokter atau yang berwenang, tentunya sekarang harus berpikir lebih panjang lagi supaya tidak sampai terserang Steven Johnson Syndrome atau SJS. So bagi kita para tenaga kesehatan jangan pernah luput dari kita untuk melakukan skin test  kepada pasien sebelum menginjeksikan antibiotic jenis apa saja, because skin tests are rapid, simple, and relatively safe. They can be very helpful in specifically identifying causes of allergies.


No comments:

Post a Comment